Senin, 19 September 2011

PERAYAAN HARI KELAHIRAN BHAGAVAN SRI SATHYA SAI BABA TAHUN 2011 “YOUR LIFE IS MY MESSAGE” Hidupmu adalah pesanKu

Om Sai Ram
Tahun ini merupakan tahun pertama, dimana kita tidak lagi merayakan hari ulang tahun Bhagavan yang
biasanya kita istimewakan bersama Beliau secara fisik, dan tentu menjadi tahun pertama juga buat kita untuk
merayakan hari kelahiran Bhagavan Sri Sathya Sai Baba. Masih kuat dalam ingatan kita pesan Beliau terkait
dengan perayaan hari ulang tahun. Beliau mengatakan, “hari ulang tahunKu, adalah hari ketika Ketuhanan
mekar dihatimu”. Beliau mengingatkan sekaligus memberi ruang bagi kita untuk membangun dan merasakan
kebahagiaan yang sempurna tidak hanya setiap tahun sekali, tapi disetiap tarikan nafas kita dengan catatan,
kita harus selalu memekarkan kasih di hati kita dan selalu terjaga dalam kesadaran Tuhan. Bhagavan memang
secara fisik tidak bersama kita lagi, tapi nama Beliau sendiri telah memberikan jaminan akan selalu mendampingi
kita selamanya. Tugas kita hanya menghentikan pencarian keluar (SEE-K) dengan mengalihkan pandangan ke
dalam diri (SEE). SAI = SEE ALWAYS INSIDE (selalu melihat ke dalam diri).
Tahun ini juga menjadi momentum peralihan yang penting bagi kita semua, mau tidak mau, suka tidak suka,
kita semua harus mentransformasi kesadaran kita, berangkat dari kesadaran fisik menuju kesadaran Atma.
Itulah perjalanan spiritual. Perjalanan yang memberangkatkan para bhaktaNya dari pandangan I (saya) menuju
WE (kita), kemudian dari WE (kita) menuju HE (Dia / Bhagavan). Perjalanan yang memberangkatkan kita dari
VIYOGA (ketidaksatuan) menuju YOGA (kesatuan), dari VYASTHI (partikular) menuju SAMASTHI (universal), dan
dari RITUAL menuju SPIRITUAL. Karena itulah, organisasi Sai Indonesia, ingin mengisi jiwa dari momentum yang
berharga ini melalui serangkaian perayaan hari kelahiran Bhagavan Sri Sathya Sai Baba dengan mengusung
tema :
“YOUR LIFE IS MY MESSAGE”
Hidupmu adalah pesanKu
URAIAN TEMA
Tema ini dibentuk oleh empat dasar kata :
YOUR : adalah kita sebagai manusia, makhluk ciptaanNya yang sempurna
LIFE : Kehidupan kita yang terikat oleh dimensi ruang ( desa) dan waktu (kala) yang
perubahannya selalu membentuk keadaan baru (patra)
MY : adalah Bhagavan Sri Sathya Sai Baba sendiri sebagai Sad Guru dan sumber
segala-galanya bagi kita
MESSAGE : Pesan / wacana (tersirat / tersurat) yang telah diwariskan oleh Bhagavan.
Uraian singkatnya , BAGAIMANA KITA DAPAT MENJADIKAN / MENJALANKAN KEHIDUPAN KITA SESUAI DENGAN
PESAN-PESAN YANG TELAH BHAGAVAN WARISKAN KEPADA KITA SEMUA.
Tema ini dihadirkan sebagai suatu isyarat bahwa, setelah 86 tahun Bhagavan mendampingi kita secara fisik,
tentu begitu banyak PESAN yang telah tersampaikan sebagai dasar bagi seseorang memahami esensi
kehidupannya (jnatum), begitu banyak DHARSAN yang telah beliau berikan untuk menguatkan keyakinan,
kesadaran dan eksistensi seseorang sebagai makhluk ciptaaNya yang sempurna (drastum), serta begitu banyak
contoh dan PENGALAMAN yang dihadirkan untuk menghiasi pandangan spiritual seseorang (pravestum). Tapipertanyaannya kemudian, sudahkan mutiara kasih yang Beliau wariskan tersebut dapat mentransformasi
kehidupan kita? Sudahkan kita berani menyatakan diri sebagai bhakta Sai karena kita sudah berperilaku
sesuai dengan ajaran-ajaranNya? Semangat dari tema ini harus mampu menjawab pertanyaan sekaligus
tantangan tersebut.
Penting untuk diperhatikan, dalam memulai misiNya, Beliau sendiri menempatkan hidupNya sekaligus sebagai
pesanNya, hal ini terdeklarasi melalui pernyataan Beliau, “My life is My Message – HidupKu adalah PesanKu”.
Beliau menghadirkan diriNya sendiri sebagai contoh yang patut ditauladani. Apapun pesan yang hendak Beliau
sampaikan, dipastikan sudah menyatu dengan kepribadianNya (to be), dipastikan sudah dilaksanakan dan
terealisasi dalam kehidupanNya (to do), dipastikan dilandasi dengan pengamatan dan pandangan yang bijak
(to see), sebelum akhirnya Beliau harus menyampaikannya dengan nada penuh cinta kasih (to tell) kepada
setiap orang. Setiap kata diyakini akan mempunyai makna dan kekuatan bila diawali dengan proses TO BE
(menjadi), TO DO (melakukan), TO SEE (melihat / mengamati), TO TELL (menyampaikan). Inilah strategi yang
dicontohkan oleh Bhagavan kepada seluruh umat manusia untuk mentransformasi dunia.
Dari uraian di atas, jika kemudian seseorang ingin mengetahui ajaran Bhagavan, sebenarnya amat sederhana;
cukup dengan mengetahui bagaimana Bhagavan menjalani kehidupanNya sehari-hari. Dari sana, kita akan
dapat menerima pesan-pesan Beliau. Tentu tidak semua pesan terurai dalam bahasa verbal melalui untaian
kata-kata yang mudah dipahami. Tapi pesan seorang Guru Agung sering kali terurai dalam keheningan, terurai
dalam contoh sikap dan tindakan, terurai dalam semangat pelayanan, terurai dalam untaian kata penuh misteri,
ataupun terurai dalam energi penuh kasih. Diperlukan penggalian makna dan pemahaman yang lebih
mendalam (deep understanding).
Belakangan kemudian, Beliau mengganti kata “My life . . .” dengan “your life...” sehingga lengkapnya
menjadi “your life is My Message - Hidupmu adalah pesanKu”. Pergantian kata “My” (Bhagavan = I) yang
merepresentasi eksistensi Bhagavan sebagai pribadi yang mahasempurna (Paramaatma) sekaligus sebagai
sumber kebenaran, kebajikan, kasih sayang, kedamaian dan tanpa kekerasan, - MENJADI  “your”
(kamu/kita) yang mencerminkan pribadi sempurna (atma) namun masih terbelenggu oleh sifat keakuan
(ahangkara = a) dan keterikatan ilusi (maya = m) mengisyaratkan bahwa, Bhagavan menghendaki dan terus
memberi kesempatan kepada “your” (kamu/kita = i) yang masih terbelenggu ini, untuk terus meningkatkan
kesadaran dan bergerak bertransformasi menuju “My” (Bhagavan = I), dengan berpegang dan
mengejewantahkan setiap wejangan (tersirat maupun tersurat) dari Sad Guru Bhagavan Sri Sathya Sai Baba serta
dengan tidak henti-hentinya berjuang untuk memupus sifat-sifat keakuan (ahamkara = a) dan keterikatan
akan ilusi (maya =m) yang menyelimuti kita selama ini. Sejalan dengan perjuangan tersebut, kemilau pribadi Sai
yang bijaksana dan penuh kasih (prema) diyakini secara perlahan akan memancarkan sinarnya. Setiap
wacananya selalu menyampaikan Kebenaran (Sathya), setiap tindakannya selalu mencerminkan Kebajikan
(Dharma), perasaannya selalu dipenuhi Kedamaian (Shanti), dan pandangannya selalu menyiratkan sikap
Tanpa Kekerasan (Ahimsa). Sinar yang terlahir dari pribadi seperti inilah yang kelak dapat menerangi,
menginspirasi, dan mentransformasi dunia ini menuju era keemasan (golden age).