Senin, 27 November 2017

Memperingati Hari Kelahiran Bhagavan ke-92


Batam-Bertempat di aula Pasraman Jnana Sila Bhakti Kota Batam, Sai Study Group Batam dan Sai Devotees  Singapura menggelar Perayaan Hari Ulang Tahun Bhagavan Sri Sathya Sai Baba yang ke-92 dalam bentuk bhajan/kirtanam atau menyanyikan lagu-lagu kerohanian Hindu dan bhakti sosial pada hari Minggu 26 Nopember 2017. 

Hadir pada kesempatan itu Penyelenggara Hindu Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Parisada Prov. Kepulauan Riau, Ketua Paruman Walaka Parisada Prov. Kepulauan Riau, Ketua Badan Penyiaran Hindu (BPH) Prov. Kepulauan Riau, DPP Perhimpunan Pemuda Hindu (PERADAH) Prov. Kepulauan Riau.

Menurut Eko Prasetyo selaku  Penyelenggara Hindu Bhajan merupakan aplikasi dari ajaran Nawa Widha bhakti atau 9 (sembilan) bentuk pemujaan kepada Tuhan yaitu kirtanam atau menyanyikan nama suci Tuhan. 

Upacara diawali dengan pembacaan Gayatri Sadhana, Ganesha Gayatri, Guru Puja dan Sai Gayatri kemudian dilanjutkan dengan bhajan dan Aarati. 

Pada kesempatan itu Kelompok kerohanian Sai Bhakta Singapura memberikan sambutan dan pencerahan kepada para bhakta dan undangan yang hadir. Dalam sambutannya kelompok kerohanian Sai Center Singapura tersebut menyatakan bahwa walau beliau (Sai Baba) sudah maha samadhi tetapi beliau ada di mana - mana, beliau ada di hati kita dan akan datang saat kita memuja dan berdoa kepada Beliau.

Kemudian I Wayan Catra Yasa selaku penasihat SSG Batam menegaskan bahwa semua yang hadir pada kegiatan hari ini adalah pribadi yang beruntung dan terpilih yang berksempatan memuja Tuhan dalam nama smaranam dan kirtanam. Kita harus memilikki good behaviour dan good atittude untuk menjalankan swadharma dalam kehidupan ini. 

Pada kesempatan itu Siswi dari  Pasraman Jnana Sila Bhakti berkesempatan mempersembahkan Tari penyambutan, Tari Bali kepada Bhakta yang hadir pada kesempatan itu. Dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kipas angin kepada Ketua Pasraman Jnana Sila Bhakti oleh Sai Devotees Singapura dan Kota Batam.


Acara di lanjutkan dengan prosesi melepaskan 30 burung merpati ke alam bebas yang mengandung makna bahwa kita harus melepaskan karma buruk kita sehingga menjadi pribadi-pribadi yang damai dan sejahtera. Hal ini juga mengandung makna bahwa kita harus merdeka secara jasmani dan rohani untuk menjadi pribadi yang maju. 

Acara pada hari itu diakhiri dengan bhakti sosial berupa pemberian bantuan 600 paket Sembilan bahan pokok (sembako) , pakaian layak pakai dan mainan untuk anak-anak kepada warga yang kurang mampu di kaBatu Aji hingga pukul 14.00. 
disunting dari www.http://bimashindubatam.blogspot.co.id, 
(photo by wirasathya, article by eko2017)